Ads

Sejarah Viking Persib Club (VPC)


Viking Persib Club sudah ada sebelum organisasi dan kelompok suporter klub lain di indonesia mulai menjamur pada akhir 1990-an, kelompok suporter Persib dengan jumlah anggota resmi terbesar ini sudah mendeklarasikandiri pada 17 Juli 1993.

Pada saat itu timbul gagasan dari Ayi Beutik untuk mempersatukan para Bobotoh Persib yang selalu setia menonton di tribun Selatan ke dalam sebuah organisasi yang solid. Lantas dia mengundang beberapa tokoh Bobotoh dari berbagai tempat, yaitu Heru Joko, Dodi PesaԠRokhdian, Hendra Bule, dan Aris Primat dengan dihadiri oleh beberapa Pioner Viking Persib Club lainnya, yang hingga kini masih tetap aktif dalam kepengurusan Viking Persib Club. Mereka berembuk untuk menyatukan diri dalam sebuah wadah organisasi dan terbentuklah sebuah kelompok Viking Persib Club (VPC) atau biasa disebut Viking.

Pilihan Viking diambil dari nama sebuah suku bangsa yang mendiami kawasan Skandinavia di Eropa Utara. Suku bangsa tersebut dikenal dengan sifat yang keras, berani, gigih, solid, patriotis, berjiwa penakluk, pantang menyerah, serta senang menjelajah. Karakter dan semangat itulah yang mendasari pengadopsianԠnama Viking kedalam nama sebuah kelompok yang telah dibentuk. Slogan "Persib Sang Penakluk" begitu dominan terlihat pada salah satu atribut yang dipakai anggotanya. Viking dimasa ini masihlah sangat tradisional dan belum menunjukkan sebagai sebuah organisasi yang utuh secara profesional.

Pada awalnya, jumlah anggota Viking hanya sekitar 50 orang mereka adalah sekumpulan fans fanatik Persib yang bisa dibilang beraliran keras. Jika ada wasit yang mereka rasakan bertindak tidak adil, mereka langsung berteriak dan turun ke lapangan. Mereka tidak gentar meskipun dihalangi oleh aparat keamanan sekalipun. Oleh sebab itu tidak heran bila mereka sering bentrok dengan polisi atau tentara, bahkan sampai terlibat perkelahian. Ketika itu salah satu persyaratan untuk menjadi anggota VPC adalah harus berkelahi. Misalnya para calon anggota Viking sedang bertandang ke Jakarta untuk menonton pertandingan sepak bola. Maka sesampainya di stadion Lebak Bulus, calon anggota baru tersebut harus mencari alasan untuk berkelahi dengan suporter lawan. Bahkan kalau bisa sampai lawannya pingsan. Banyak anak muda yang tertarik, terutama dari aliran garis keras, sehingga anggotanya terus berkembang pesat.

Berbeda dengan saat dulu kini persyaratannya sudah berubah, dan tidak radikal seperti dulu karena banyak juga kaum wanita dan anak kecil yang masuk jadi anggota. Jika ingin menjadi anggota VPC, syaratnya harus pernah nonton dulu ke kandang lawan.

Pada Periode tahun 1999-2004 Viking mengalami penambahan anggota yang cukup signifikan, bahkan karena seakan banyaknya anggota maka para pimpinan Viking pun merasa bahwa tribun Selatan sudah tak mampu lagi menampung jumlah anggota yang rutin menyaksikan pertandingan Persib secara langsung di Siliwangi, akhirnya tribun timur pun menjadi pilihan dan terhitung sejak Liga Indonesia VI seakan penambahan anggota tersebut , Viking mulai Ԩberpindah ke tribun Timur dan menunjukkan eksistensi serta dukungan dari tribun TimurԠyang lebihnyaman dan kapasatitas tempat duduk lebih besar.

Periode ini pulalah, tepatnya medio 2002-2003, Viking mengalami sebuah momentum penting saat Yudi Baduy sang sekretaris umum mulai sibuk dengan rutinitas dan pekerjaannya sehingga Viking membutuhkan darah segar untuk tetap menjaga dinamika roda organisasi, dan masuklah Budhi Bram, keterlibatannyabersama Viking dimulai saat yang bersangkutan menggarap album Kompilasi yang pertama. Seiring waktu, akhirnya Budhi Bram resmi menjabat sebagai sekretaris umum Viking yang baru.Pada masa inipulalah Viking yang tetap di pimpin oleh dwitunggal Herru Joko sang ketua umum dan Sang Panglima, Ayi Beutik mulai tumbuh sebagai organisasi yang sesungguhnya, seluruh potensi organisasi pun terus dioptimalkan untuk mendatangkan manfaat bagi Persib dan Viking sendiri. Viking dengan jumlah anggotanya yang mencapai ribuan orang mulaidilirik oleh berbagai perusahaan dan menjalin beberapa kerjasama dalam event-event besar. Tercatat berbagaiperusahaan, mulai dari rokok, selular hingga clothing pernahmenjalin kerjasama dengan Viking Persib Club.lama kelamaan aksi Viking takhanya sekedar bersorak di stadion, namun aktivitasnya mulai menyentuh berbagai aspek kehidupan, seperti bakti sosial, sunatan masal, kompetisi-kompetisi kreatif dll. Dimasa ini pulalah Viking mulai menjalin simpul-simpul signifikan dengan pihak-pihak yang strategis, seperti walikota Bandung dll.

Pada Periode 2005-2009 Dimasa ini Viking semakinmapan dan dewasa, bahkan sisi komersil pun mulai teroptimalkan secaraelegan. Lihat saja kelahiran Viking Persib fanshop yang bergerak dibisnis properti supporter, ataupun album digital dan bisnis RBT serta website resmi yang digarap oleh Viking, semakin menunjukkan ke-profesionalan organisasi ini. Jangan lupakan pula kehadiran Persib magz yang fenomenal dan sempat mewarnai dunia media soporter ditanah air dan berganti nama menjadi majalah.

Tokoh Panglima Ayi Beutik

Bobotoh begitu terikat secara emosional, dan mereka mengikatkan diri kepada Persib dan juga kepada sesama pendukung Persib. Kata Panglima disini adalah sosok bapak/ibuԠdalam keluarga, pengasuh bagi anak-anaknya, terutama anak kecil, sosok yang memimpin serta melindungi para anggota apabila terjadi sesuatu dilapangan.

Pria yang bernama asli Ayi Suparman ini merupakan salah seorang pendiri dan pimpinan tertinggi Viking Persib Club (VPC),  Ayi Beutik terkenal fanatik dan rela melakukan tindakan anarkis demi membela tim kesayangannya.

Ada orang yang bertanya mengapa nama Ayi Suparman diubah menjadi Ayi Beutik. Ternyata jawabannya sangat sederhana. Konon ketika dia masih kecil, ada bapak-bapak yang bertubuh tinggi besar. Ketika dia beranjak dewasa tubuhnya seperti bapak-bapak tersebut sehingga dipanggil Beutik. Sejak saat itulah orang lebih mengenalnya sebagai Ayi Beutik.

Dalam setiap pertandingan Persib, Ayi Beutik selalu berada di garda terdepan dalam memimpin para bobotoh untuk mendukung tim kesayangannya. Sosoknya pemberani dan sangat disegani baik oleh lawan maupun kawan. Kecintaannya terhadap persib tidak perlu diragukan lagi. Dia rela ditahan demi membela kelakuan anggotanya yang terkadang kelewat batas sehingga melakukan tindakan kriminal yang merugikan orang lain. Oleh sebab itu dia mendapat julukan sebagai Panglima Viking oleh Bobotoh Persib.

Bapak para Bobotoh ini yang selama hidupnya belum pernah sekalipun membeli tiket untuk menonton setiap pertandingan sepakbola. Dia selalu punya caranya sendiri untuk bisa menonton, misalnya dengan cara memanjat tembok. Apapun dilakukannya demi sepak bola. Dalam mendukung timnya, dia selalu berpenampilan nyentrik termasuk model rambutnya meniru gaya Indian Mohawk. Ciri khas lainnya adalah teriakan-teriaknnya yang membuat suasana stadion menjadi semakin hidup.

Pria kelahiran 1968 yang memiliki hobi menonton sepak bola, musikdan memanjat tebing ini merupakan lulusan Jurusan Geodesi, Institut Teknologi Bandung (ITB). Sesuai denganbackgroundkeilmuannya, dia bekerja di sebuah perusahaan Konsultan Asing pada bagian pemetaan. Oleh sebab itu tidak heran jika dia sangat mengenal berbagai daerah di Indonesia.

Ayi Beutik menikah dengan Nia Dasmawati, seorang guru SD yang sangat dicintainya pada usia 37 tahun. Pernikahan mereka membuahkan dua orang anak yang diberi nama Jayalah Persibku dan Usab Perning. Nama yang unik tersebut diberikan pada kedua anaknya sebagai bukti kecintaannya terhadap Persib.

Begitupun jabatan Ketua Umum yang disandang Heru Joko, adalah sebagai figure kharismatik yang memiliki fungsi politis keluar organisasi atau kelompok lain. Lain halnya dengan Yoedi Baduy yang menjabat sebagai Sekretaris Umum, dia mengelola dan mengkoordinir segala bentuk kegiatan secara administratif. Bisa dikatakan ketiganya adalah pemimpin atau leader Viking Persib Club, yang tentu saja ditopang oleh pentolan-pentolan Viking Persib Club yang lainnya, seperti Yana Ewok, AsepԕCok, Yana Bool (Mr. Y), Dadan Gareng, Boseng, Odoy, Pesa dan Hendra Bule.

Bsnis yang Dikelola Viking Persib Club (VPC)

Sejak Ayi Beutik menjadi Panglima Viking dan Heru Djoko menjabat sebagai Ketua Umum Viking, keberadaan VPC semakin solid. Keduanya kompak dalam membangun suporter Persib yang kuat dan disegani. Mereka berdua memiliki banyak andil dan jasanya dalam membesarkan Viking. Mereka bisa saling mengisi satu sama lainnya. Disamping nama kedua dedengkot Viking tersebut, ada juga nama lain yang turut berjasa, seperti Dodi “Pesa” Rokhdian, Hendra Bule dan Aris Primat.Heru Djoko merupakan Ketua Viking yang cerdas dan cukup jeli dalam melihat peluang bisnis. Dia mengajarkan kepada para bobotoh bagaimana cara berbisnis untuk Viking. Tidak sedikit pula para pengusaha yang tertarik menjalin kerjasama yang saling menguntungkan. Namun Heru dan Ayi tidak serta merta langsung menyetujuinya. Mereka berdua benar-benar selektif dalam menjaring pengusaha yang akan menjadi mitra bisnisnya.Salah satu cara yang dilakukan Heru dan pengurus lainnya dalam mencari peluang bisnis yang tepat adalah dengan melakukan riset kecil-kecilan. Mereka menyebar angket kepada para bobotoh yang isinya berupa pertanyaan seputar kebutuhan para anggotanya. Hasilnya berupa sekumpulan daftar kebutuhan bobotoh seperti kaos anggota, kemeja, syal, topi, pin dan sebagainya. Hal ini tentu membuka peluang usaha yang jelas dengan market yang jelas pula. Adanya kegiatan ini bisnisini bisa menyebabkan masuknya income buat pribadi bobotoh yang ikut menjalankan bisnis ini maupun buat organisasi VPC itu sendiri.

Secara umum terdapat tiga jenis usaha yang saat ini dikembangkan oleh VPC, yaitu :

1. Viking Original Fanshop

Konsepnya persis seperti cloting pada umumnya, namun perbedaanya terdapat pada antribut-atributnya yang sangat kental berbau Persib. Barang yang dijual seperti marchandise ataupun souvenir Viking dan Persib yang resmi dekelola oleh VPC.Usaha dibidang ini terletak di Jalan Banda, tidak jauh dari Stadion Siliwangi Bandung dan Wisma Darma Bakti, tempat menginap para emain Persib. Produk yangdijual tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan para anggota Viking, namun juga terbuka untuk umum.

2. Viking Recorder

Kota Bandung sudah dikenal luas memiliki banyak budayawan, seniman dan musisiternama. VPC merasa tertantang untuk menciptakan kreativitas baru yaitu pembuatan CD Viking kompilasi persib. Dalam CD ini terdapat lagu-lagu yang sengaja dibuat oleh para musisi kota Bandung sebagai wujud kecintaannya terhadap Persib.Pada 2002 dan 2004, VPC telah melahirkan album kompilasi yang berisi lagu-lagu bertema Persib. Lagu-lagu tersebut dimainkan oleh penyanyi dan Band ternama asalKota Bandung, seperti Pas Band, Mocca, Serius, Kang Ibing, dan Doel Sumbang. Kontribusi mereka sangat berarti bagi kemajuan VPC dan Persib Maung Bandung.Berdasarkan data penjualan, ternyata album Viking Kompilasi 1 sudah terjual sekitar 30.000 kopi. Bahkan konon kabarnya masih dirilis ulang dengan kemasan baru, sesuai permintaan pasar. Sedangkan album Viking Kompilasi 2, angka penjualannyamencapai 20.000 kopi. Berikutnya direncanakan Viking akan membuat album ketiga yang lebih baik dari album-album sebelumnya.

3. Suporter Tour Company

Usaha ini masuk dalam sektor jasa, yaitu melayani bagi siapa saja yang bermaksud menyaksikan laga Persib diluar kota dengan nyaman dan aman. VPC menyediakan pelayanan pembelian tiket, sarana akomodasi dan transportasi yang diberi nama Viking Suporter Tour Company. Jenis usaha ini hampir sama dengan bisnis Tour dan Travel yang dikelola oleh sarjana lulusan akademi perhotelan.Anggota Viking yang ikut dalam rombongan Suporter Tour Company, selain menonton laga Persib, juga diajak jalan-jalan mengunjungi tempat-tempat wisata yang terdapat di daerah tersebut.

Share on Google Plus

About Sebatas Tribun

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar: